Sebuah tulisan menarik dari anggota parlemen Suriah di akun Facebook-nya. Bagaimana jika Presiden Suriah Bashar Alasad marah kepada Presiden Rusia Vladimir Putin?
Analisis ini berkaitan dengan isu bahwa Rusia akan melengserkan Asad dan menggantikannya dengan calon presiden yang didukung opoisisi dan SDF Kurdi.
Moskow juga mulai menagih biaya lerang sebesar Rp45 triliun.
Apakah Asad punya bargaining position mengingat tahun 2021 akan ada Pilpres Suriah? Catatan: Bashar Alasad sudah memerintah selama 3 kali dalam 7 tahun periode pemerintahan.
Jika Asad marah, yang pertama dia lakukan pastinya adalah mengakhiri perjanjian dengan Rusia untuk menggunakan Latakia sebagai pangkalan militer Rusia.
Belakangan rejim juga sudah membina hubungan ekonomi dengan pemerintahhan SSG yang berkuasa sebagian di Idlib dengan membuka perbatasan.
Sementara itu, oposisi yang diwakili pemerintahan SIG tidak punya hubungan baik dengan SSG dan SDF yang mempunyai daerah yang saling beringgungan.
Namun, jika Rusia berhasil merayu linkaran A1 Asad untuk bergabung dengan agendanya, tentunya ini akan merepotkan juga bagi rejim.
Sementara itu SDF Kurdi sudah memulai usaha untuk dialog dengan rejim namun masih ditolak.
Belakangan Rusia sudah menampik isu akan melengserkan Asad. Beberapa isu yang berkembang adalah Rusia sedang merayu Rejim untuk mengirim sebagian milisinya ke Libya mendukung Hafar yang juga didukung Rusia.
Lihat analisis lengkapnya di sini:
0 Komentar