Ali Mochtar Ngabalin (ilustrasi)

NGABALIN NEWS -- Politisi yang satu ini sangat mudah dikenali. Topi tobone yang dibalut sorban dari Yaman selalu melekat setiap kali ia tampil di hadapan publik. Ali Mocthar Ngabalin, demikian nama lengkap lelaki kelahiran Fak-Fak Irian Jaya 25 Desember 1968, yang kini duduk sebagai anggota DPR. Bagi Ali Ngabalin, topi tobone dan sorban bisa menghindari godaan suap.

Banyak orang yang mungkin bartanya-tanya sejak kapan Bang Ali menggunakan topi bersorban itu. "Waduh pakai sorban itu sudah lama, waktu ayah saya masih hidup. Saya  sudah tidak ingat lagi, dulu ayah saya memandikan saya dan memberikan simbol topi dato ini. Namanya  topi tobone, sorbannya dari Yaman,"  ujar pria bercambang lebat ini ketika berbincang-bincang dengan detikcom pada Mukernas PBB  IV di Hotel  Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Rabu (16\/7\/2008) kemarin.

Bang Ali  kemudian melepas topi sorban yang melekat di kepalanya untuk diperlihatkan pada detikcom, sambil menerangkan bahwa tidak butuh waktu lama untuk menggunakan topi bersorban itu.

Politikus yang juga menggunakan kacamata ini mengisahkan bagaimana ia ketika di awal-awal duduk di parlemen seperti mendapat tanggapan sinis dari rekannya sesama anggota dewan. "Ya mereka menyebut saya ada yang bilang kok ada anggota DPR RI dari Taliban. Ya saya sempat tersinggung juga sih, tapi saya mau bilang apa, biar saja mereka yang menilai, ha...ha..," kelakarnya sambil diiringi tawa para kader PBB yang lain.

Seiring berjalannya waktu, maka kaberadaan Bang Ali memiliki tempat tersendiri di mata para anggota dewan yang lain. Dan ia pun mulai merasa terbiasa dengan beragam panggilan yang ditujukan untuknya. Mulai dari yang memanggil ia dengan sebutan Pak Sorban hingga Undel-undel. Bang Ali mengerti akan hal ini.   "Semakin banyak orang memberikan predikat apa pun, saya tetap Ali Mocthar dan saya tidak mungkin mewakili orang lain," ujar politisi yang suka bicara ceplas-ceplos ini.

Politikus yang kini menjadi pengurus DPP PBB ini menyatakan bahwa sorban yang membalut kepalanya itu sebagai bentuk pertanggungjawaban dan juga sebagai syiar Islam.  "Bahwa kami anak-anak muda di pejabat publik dapat merepresentasikan diri untuk lebih menjaga harkat di mata publik," sebut dia.
 
Diakui juga oleh anggota Komisi I DPR RI ini bahwa memang banyak anggota DPR RI yang ditangkap karena menerima suap, karena sogok, karena mengkapitalisasikan jabatannya untuk kepentingan uang. Tapi bagi Bang Ali, justru dengan adanya sorban yang melekat di kepalanya membuat ia bisa terhindar dari hal seperti itu. "Kita dengan begini bisa menahan diri, menjadi forboden-lah," sebut dia.

Bang Ali berharap apa yang dia lakukan dan juga dengan sorban yang ada di kepalanya itu dapat mewakili publik. "Saya berharap dapat mewakili publik, mewakili umat untuk kepentingan umat yang baik di masa yang akan datang," kata dia.  (sumber)